Tanggul Pengairan Jebol di Pinrang, Ini Penjelasan UPT PSDA

Insannews Pinrang, – Pagi ini, sebuah peristiwa yang mengganggu terjadi di wilayah Pinrang, Sulawesi Selatan, ketika tanggul pengairan di daerah tersebut jebol, menyebabkan lebih dari 50 hektare lahan pertanian terendam banjir. Tanah labil dengan lubang yang terbentuk di bawah tanggul diyakini menjadi penyebab kejadian ini.

Warga setempat, Asiz, yang berada di lokasi kejadian mengatakan, “Tadi subuh ini kayaknya terjadi.” Dia menyampaikan bahwa sebelumnya debit air sudah mengalami penurunan yang signifikan, bahkan ia memperkirakan penurunan hingga 2 meter saat siang hari. “Saat siang saya perhatikan ada mau sekitar 2 meter itu debit air turun dari dampak tanggul jebol itu,” tambahnya.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan bagi para petani setempat, seperti yang disampaikan oleh Asiz, “Dia pun berharap tanggul tersebut bisa segera dilakukan penindakan. Agar sawah yang terendam tidak semakin banyak.” Beberapa warga juga mengingatkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya dan meminta pemerintah untuk bertindak lebih serius dalam menangani masalah ini.

Kasi Pelaksanaan UPT PSDA Wilayah Sungai Saddang, Syafruddin, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa ini. Ia mengungkapkan bahwa tanggul jebol terjadi di Kelurahan Maccirinna, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang pada Senin (31/7) sekitar pukul 4.20 Wita. Menurutnya, penyebab tanggul jebol adalah tanah labil dan adanya lubang yang terbentuk di bawah tanggul.

Dampak dari kejadian ini terlihat dengan jelas, di mana puluhan hektare sawah warga menjadi terendam air. Meski demikian, Syafruddin memprediksi bahwa dampaknya tidak akan terlalu besar. “Kalau dampak air meluap sampai kurang lebih 50 hektare. Tapi kalau surut nanti pagi saya kira sudah tidak parah dampaknya,” ungkapnya.

Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Syafruddin menegaskan bahwa tindakan pencegahan akan segera diambil dengan melakukan penimbunan di lokasi titik jebol. Pihaknya telah menerima laporan dari PSDA Sulsel bahwa timbunan akan diberikan pada Selasa (1/8) besok. “Kami sudah laporkan ke pihak balai. Besok barangkali besok turun dan minimal ada tanah timbunan masuk dan akan dipadatkan alat berat,” tutupnya.

Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi lebih lanjut saat tersedia.(*/)