Ketum Badko HmI Sulselbar Meminta Panitia Hak Angket Segera Memanggil Istri Gubernur

InsanNews Makassar – Lestiati Fachruddin Istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melalui stafnya bernama Sada, meminta kepada Muhammad Hatta Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel untuk dibelikan satu buah gelang kesehatan seharga kurang lebih 7 Jutaan untuk gelang kesehatan tersebut.

Permintaan Ibu Gubernur itu, diungkapkan oleh Muhammad Hatta mantan Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel di sidang sesi tertutup Panitia Hak Angket DPRD Sulsel senin pekan.

“Ya, Hatta menceritakan banyak hal sekaitan kejanggalan-kejanggalan di bironya,” kata Wawan salah satu panitia Hak pada media ketika dikonfirmasi tentang cerita Hatta itu, Sabtu kemarin (27/7/19)seperti dilansir kabarmakassar. com

Menurut Hatta yang dicopot Gubernur dari Jabatannya sebulan lalu, Staf Ibu Gubernur di Rumah Jabatan Gubernur itu, bernama Sada yang tidak hanya datang ke dirinya menyampaikan permintaan Ibu Gubernur dibelikan satu buah gelang kesehatan, tetapi Sada ini juga menyampaikannya ke Lutfi Natsir.

“Kami berdua tau persis permintaan ini,” kata salah satu Panitia Hak Angket yang enggan disebutkan identitasnya, mengutip cerita Hatta di sidang.

Sada Staf Ibu Gubernur itu, mengatakan ke Hatta, bahwa gelang kesehatan itu ada dijual di Makassar dan sada memberikan brosurnya gelang kesehatan itu ke Hatta. Kenapa sepasang, kata Sada karena satu untuk Pak Gubernur dan satu untuk Ibu Gubernur.

Temuan pembelian gelang kesehatan itu, merupakan hasil pemeriksaan inspektorat dan KPK.

“Yang temukan jam tangan ini dan perjalanan Fiktif Gubernur ke Jepang, adalah KPK,” kata Hatta kembali dikutip oleh Anggota Panitia Hak Angket DPRD Sulsel yang tidak mau disebutkan jati dirinya.

Sementara itu Lanyala Soewarno Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko HMI) Sulselbar, meminta tokoh masyarakat, cendekian atau kalangan kampus dan pemuda mau hadir di sidang-sidang Hak Angket, agar tau persis bagaimana Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel memimpin dan mengelolah pemerintahannya

“Hadir dan saksikan langsung. Agar tau, bahwa Nurdin Abdullah mengelola Pemprov Sulsel, seperti mengelolah perusahaan keluarga,” kata Lanyala Soewarno yang mahasiswa Program S2 Unhas ini pada wartawan, Minggu siang (28/7).

Menurut Lanyala, masyarakat luas dibenarkan untuk hadir di sidang-sidang Hak Angket, karena sidang-sidangnya terbuka untuk umum.

“Mahasiswa Sospol seharusnya memenuhi ruang sidang, karena hadir di sidang sama dengan kita sedang ber-KKN,” kata alumni S1 UNM yang bertubuh subur ini.

Setelah, mahasiswa Sospol ini bisa mensosialisasikan apa itu Hak Angket dan mengapa Gubernur Sulsel menjadi Gubernur pertama yang di Hak Angket, dalam sejarah bangsa ini.

Ditanya tentang penting tidaknya Lestiati Fachruddin istri Gubernur Nurdin Abdullah dipanggil oleh Panitia Hak Angket. Lanyala mengatakan, sangat penting, karena dalam sidang-sidang Hak Angket terungkap, kalau Ibu Gubernur itu memiliki peran penting.

“Peran penting apa, silahkan teman teman hadir mendengarkan keterangan Ibu Gubernur jika dipanggil di forum sidang Hak Angket DPRD Sulsel,” katanya sembari pamit seraya tersenyum pada wartawan. (*)