Kronologis Kericuhan Aksi Gp Wilayah Sultra dengan tema : BBM dan Dolar Naik, Bukti Rezim Jokowi ingkar Janji

Kronologis Kericuhan Aksi
Mediaoposisi.com-Aksi Gp Wilayah Sultra dengan tema : BBM dan Dolar Naik, Bukti Rezim Jokowi ingkar Janji
https://goo.gl/SXykUJ

1. Tgl 15 Oktober 2018 Pukul 08.20 WITA. Surat Pemberitahuan Aksi disampaikan pada Polres Kota Kendari C.Q.Kasat Intelkam, diterima oleh pak Hasmin dan Pak Mul selaku Kasat Intelkam Polres Kendari.

.

2. Kasat Intelkam meminta perubahan pada beberapa Item dalam surat pemberitahuan aksi kemudian dilakukan perubahan sesuai permintaan kasat intelkam dan diantar kembali pada pukul 10.40 WITA dan diterima oleh pak Hasmin.

.

3. Tgl 18 Okt. 2018 pukul 08.05 WITA aksi dilakukan sesuai rute dalam surat pemberitahuan aksi, yaitu Perempatan Wua-Wua – Perempatan MTQ. Aksi di perempatan Wua-Wua berlangsung hingga pukul 09.15 WITA kemudian Long March menuju Perempatan MTQ.

.

4. Pukul 10.10 masa aksi tiba diperempatan MTQ dan menyampaikan Orasi secara santun dan damai dihadapan masa aksi, awak media dan aparat kepolisisan.

.

5. Para orator bergantian menyampaikan orasi sebagaimana tuntutan dalam aksi yang di bangun, beberapa masa aksi dan kasat intelkam dgn beberap aparat keamanan melakukan diskusi seputar materi;

.

6. Beberapa masa aksi membagikan pernyataan sikap kepada pengguna jalan namun ditengah-tengah aktifitas tersebut pihak Intelkam mengambil paksa dan merampas pernyataan sikap yang disebar dengan alasan terdapat kata khilafah dalam pernyataan sikap yang di sebar;

.

7. Beberapa masa aksi mencoba berdialog dengan pihak intelkam dan beberapa aparat polisi untuk meminta kembali pernyataan sikap yang diambil paksa oleh pihak Intelkam namun pihak Intelkam menolak untuk mengembalikan kpd masa aksi.

.

8. Ditengah-tengah orasi Kasat Intelkam kemudian mempersoalkan baju kaos yang dipakai salah satu masa aksi yang terdapat kata KHILAFAH kemudian menyuruh agar baju tersebut dilepas namun beberapa masa aksi mencoba melerai agar hal tersebut tidak dilakukan berhubung pelepasan kaos menjadikan aurat masa aksi tersebut akan tampak. Kasat intelkam kemudian mendorong leher Sdr. Hikma Sanggala dengan posisi mencekik yang awalnya mencoba melerai upayanya dalam melepaskan kaos salah satu masa aksi tersebut;