NA Akui Terduga Makelar Proyek Eks Timsesnya diduga Asal Pinrang

InsanNews Makassar – Nama perempuan bernama Hajra di Pansus Hak Angket Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) mendadak ramai karena diduga sebagai makelar proyek. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengakui Hajra adalah bekas timsesnya di Pilgub lalu.

Hal ini disampaikan Nurdin di Pansus Angket, gedung DPRD Sulsel, Kamis (1/8/2019). Anggota Pansus dari Fraksi Golkar Ina Kartika Sari sempat menanyakan soal Hajra kepada Nurdin.

Ina mengatakan Hajra diduga sebagai broker pada puluhan proyek di Sulsel dengan nilai Rp 35 M. Dugaan ini didasarkan pada keterangan beberapa saksi sebelumnya di sidang Pansus.

“Apakah Pak Gubernur mengenal Hajra?” tanya Ina.

“Hajra memang tim kami di Pinrang tapi tidak ada hubungan keluarga,” kata Nurdin di hadapan Pansus.seperti dilansir detik.com.

Nurdin menyebut selain sebagai timses, Hajra telah lama dikenalnya di Kabupaten Bantaeng. Lantaran, suami Hajra sempat menjabat sebagai salah satu kepala dinas di kabupaten itu.

Sementara itu anggota Pansus lainnnya, Fachruddin Rangga menanyakan soal Hakata Travel yang dipergunakan tim TUGPP untuk berangkat ke Jepang beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu, Nurdin mengakui travel yang disinggung oleh Rangga adalah miliknya.

“Punya saya sebelum saya jadi Bupati,” ungkap Nurdin.

Sebelumnya, pada perjalanan Hak Angket, terungkap dugaan makelar proyek di tubuh Pemprov Sulsel yang menyeret orang-orang di sekelilinginya. Tidak hanya itu, Nurdin disebut oleh Saksi Ahli Tata Negara Margarito Kamis melakukan pelanggaran Undang-undang soal SK 193 ASN dan pembentukan TGUPP.

Terkait dugaan makelar proyek, Pansus telah memeriksa Hajra yang merupakan timses Nurdin pada Pilgub Lalu. Keterangannya sempat dikonfrontir oleh Eks Biro Pembangunan Jumras.

Jumras menyebut Hajra sempat beberapa kali bertemu dengan dirinya dan melakukan lobi soal beberapa proyek di Sulsel. Menariknya, Hajra tidak seorang diri, dia ditemani 2 orang bernama Mega dan Nahar. Belakangan Mega dan Nahar diketahui sebagai adik dan menantu Nurdin Abdullah.

“Sangat kenal. Beberapa kali menemui saya. Tempatnya berpindah pindah jadi pernah di depan kantor SPBU. Ada beberapa temannya termasuk Bu Mega dan Nahar” kata dia.

“(Pertemuannya) urusan proyek ada beberapa draf dia bawa,” kata Jumras lewat telepon di hadapan sidang.

Sumber : Detik.com