
Bahkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah juga masih menyimpan tanda tanya besar àtas pemadaman terjadi hingga 17 jam lamanya, apa lagi diketahui Sulsel dikenal dengan surplus listrik hingga 500 MW.
“Kok bisa ya kita punya surplus listrik 500 MW black out ya,? Banyak orang yang menderita dan dirugikan atas peristiwa tersebut ,” tanya Nurdin Abdullah dilansir di rakyatku.com
Namun orang nomor satu di Sulsel tersebut tidak ingin berspekulasi apa penyebab terjadinya Black out, bahkan dia berharap agar Pihak PLN bisa lebih profesional lagi memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Akan tetapi sejumlah kalangan menganggap pemadaman yang terjadi selama 17 jam lamanya, itu terjadi diduga bukan karena terjadinya kerusakan, akan tetapi adanya masalah lain, termasuk masalah kewajiban pihak PLN kepada pihak swasta sebagai pemasok listrik PLN.
Bahkan dianggap hal itu terjadi karena diduga banyaknya industri yang menggunakan listrik sebagai sarana utama yang menunggak pembayaran listrik ke PLN, sehingga berdampak pihak PLN tak mampu membayar ke pihak swasta sebagai pemasok listrik.
“Kami menduga itu salah satu faktornya, sebab jika terjadi kerusakan pada transmisi kok bisa pasokàn listrik di Sulsel dan Sulbar serta Sultra terganggu, kan biasanya berdasarkan pengalaman kalau pun salah satu transmisi rusak, kan tidak seluruh wilayah di Sulsel Bartra padam seperti yang terjadi kemarin,” Ungkap
Anggapan itu jelasnya memiliki dasar, dia menganggap jika selama ini ada sejumlah industri pengguna listrik berdaya besar menunggak ke pihak PLN, sehingga dampak itu terjadi, ataukah semua murni karena tehnis kerusakan pada sejumlah jalur pasokan listrik.
Olehnya itu dia menantang pihak PLN untuk berani mempublikasi penunggak terbesar pada PLN, apakah Rumah tangga atau justru industri yang menggunakan daya listrik yang cukup besar.
Namun pihak PLN menepis kabar tersebut, juru bicara PLN wilayah Sulselbar tradisional Eko mengatakan jika Balck out murni karena terjadi kerusakan pada transisi kelistrikan di beberapa wilayah.
“Tidak benar jika kabar itu karena PLN menunggak kepihak pemasok listrik, semua murni pada teknis kerusakan di sejumlah trablnsmisi,” Kata Eko Wahyu Prasongko humas PLN wilayah Sulselbartra.
Bahkan Eko menjamin, bila tidak ada tendensi di arah tersebut, semua murni kerusakan yang terjadi pada transmisi pembangkit dibeberapa daerah di Sulsel.
Sebelumnya, pihak PLN sendiri mengonfirmasi penyebab aliran listrik padam tersebut. Yaitu karena gangguan akibat cuaca buruk di Transmisi Line Makale – Palopo. Gangguan di Transmisi line 275 kV Poso – Latuppa dikarenakan malfunction. Serta pembangkit lepas di Punagaya, sehingga pembangkit lainnya seperti PLTA Poso dan PLTA Bakaru terjadi Under Frequency. (*)