InsanNews.co.id, PAPUA — Situasi Kota Wamena , Kabupaten Jayawijaya, Papua , Minggu (6/10/2019) berangsur kondusif setelah 13 hari pasca kerusuhan. Warga yang mengungsi pun mulai kembali ke rumah masing-masing. Khususnya suasana di Kota Wamena mulai kembali dengan aktivitas seperti biasa. Terlihat dari jumlah pedagang yang sudah kembali berjualan dan lalu lintas yang mulai ramai dengan kendaraan.
Hal tersebut dibuktikan oleh salah seorang warga asal Pinrang, Sulawesi Selatan, Muchtar yang sudah 26 tahun menetap di kota Wamena, dimana dirinya telah membuka kembali toko cinderamata miliknya sejak tiga hari pasca kerusuhan.
“Saya sudah lama merantau disini dan wamena sudah seperti kampung halaman saya sendiri, jadi lebih baik tetap bertahan di sini,” kata Muchtar yang dilansir situs antara.com
Sekedar diketahui, Per tanggal 6 September 2019 jumlah pengungsi di Wamena diterima sebanyak 1.726 orang, dengan setuju di Kodim 1702 / Jayawijaya sebanyak 787 orang, Polres Jayawijaya 239 orang, Koramil 1702-03 / Wamena 63 orang, dan Subdenpom Wamena 25 orang.
Di Gereja Betlehem 30 orang, Yonif 756 / WMS 19 orang, Gereja Efata 22 orang, Masjid LDII 120 orang, Gereja Advent 94 orang, Gereja El-Shadday 50 orang, Masjid Pasar baru 20 orang, Kantor KPU tujuh orang, dan di desa penduduk 250 orang.
Sementara sebanyak 15.544 orang menerima sudah dari Wamena mulai dari 23 September hingga 5 Oktober 2019. Rinciannya 10.676 orang menggunakan Hercules TNI AU dan 4.868 orang menggunakan komersil.