Pinrang Jadi Wilayah Percontohan Nasional Untuk Pupuk NPK Bersubsidi Khusus Kakao

Insannews.co.id  PINRANG – Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menerima kunjungan dari Tim Jakarta Pusat, yaitu Kementerian Pertanian, BPKP, Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan PT Pupuk Kaltim. Pinrang, menjadi salah satu dari enam kabupaten di Sulawesi yang menjadi Wilayah Percontohan Nasional dalam rangka Program Peningkatan Produktivitas Tanaman Kakao.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Iman Kurniawan, usai melakukan pemaparan Pupuk NPK Bersubsidi, khusus Kakao, Kamis (08/08/2019) di Ruang Pertemuan Kantor BPP, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.

“Cokelat Indonesia tercatat sebagai Produsen Ketiga Terbesar di Dunia dan komoditas ekspor utama yang menyumbang devisa bagi negara”, ungkap Iman Kurniawan.

Selain Pinrang, kata Iman, untuk Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Luwu Utara, Luwu, Luwu Timur, juga dijadikan Wilayah Percontohan Nasional di Tahun 2019. Lebih lanjut, Poso dan Parigi Moutong di Sulawesi Tengah juga sudah digelontorkan program yang sama, terangnya.

Masih menurut Kementerian Pertanian, Pupuk NPK Bersubsidi ini tidak gratis namun diberikan subsidi harga (potongan) yang dibayarkan oleh Petani melalui kios pupuk di kecamatan atau desa. Harga pupuk subsidi ini memang jauh lebih murah, tetapi tidak mengurangi kualitas. Hal ini bisa dipastikan melalui uji mutu dan efektifitas serta uji demplot yang telah dilakukan dengan hasil peningkatan produktivitas sekitar 160 -180% per tahun.

“Komposisi Pupuk NPK ini hanya diperuntukkan untuk Petani Kakao yang telah berproduksi, sehingga tidak diperbolehkan untuk dialihkan ke tanaman replanting maupun komoditas di luar Kakao, selain itu Harga HET lebih tinggi dari NPK Phonska yang sudah ada saat ini sebab mengandung tambahan vitamin yang hanya cocok untuk Kakao,” katanya lagi.

Pada acara sosialisasi bersama Petani dan PPL, hadir pula Abdul Hadi, dari Dinas Perkebunan Kabupaten Pinrang. Menurut dia, “Pupuk Bersubsidi Khusus Kakao ini harus diajukan melalui RDKK dan e-RDKK dengan luas lahan maksimal 2 hektar tiap petani”.

Pupuk khusus ini sangat dinantikan oleh petani kakao yang selama ini produktivitasnya terus menurun dan banyak alih fungsi menjadi lahan sawah, tandasnya.

Suasana sosialisasi bantuan Pupuk Bersubsidi Khusus Kakao di Kantor BPP Kecamatan Duampanua (8 Agustus 2019)
Pada kegiatan sosialisasi ini, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI, Kementan dan PT Pupuk Kaltim juga menyebarkan kuesioner untuk menjaring saran dan input masukan dari kelompok petani kakao, PPL, mitra distributor dan pengecer pupuk mengenai Harga HET Pupuk Kakao yang wajar sesuai kemampuan petani. Informasi Harga HET ini akan disampaikan oleh BPKP kepada Kementan sebagai pertimbangan untuk menerbitkan SK Menteri Pertanian.

Pihak PT Pupuk Kaltim, melalui Miftakhul selaku Superintendent Pemasaran Sulawesi Selatan, menjelaskan Pupuk NPK Formula Khusus Kakao ini telah diteliti di tanah Sulawesi bersama Puslitkoka/ICCRI dan dilengkapi kandungan unsur nutrient tambahan, antara lain: CaO, MgO, S, ZnO, B2O3 yang sangat dibutuhkan oleh Tanaman Kakao.

Terkait hal ini, sejak Tahun 2017 PT Pupuk Kaltim telah bekerja sama dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan off taker hasil panen kakao, untuk melakukan pendampingan Budidaya (GAP), kebun percontohan (demplot) kepada petani kakao di Kabupaten Pinrang.

Suasana pertemuan bersama Bupati Pinrang terkait program bantuan pupuk bersubsidi khusus kakao di Rumah Dinas Bupati (8 Agustus 2019)
Sejalan dengan Pemerintah Pusat, Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid, yang menerima kunjungan Tim Kementan, BPKP RI dan PT Pupuk Kaltim sangat mengapresiasi upaya ini. “Program Pupuk Bersubsidi merupakan upaya khusus dari Kementerian Pertanian dan sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan produksi kakao, khususnya di Kabupaten Pinrang”, tandasnya.

Menurut dia, penyaluran pupuk bersubsidi agar memperhatikan kepentingan petani kecil dengan Harga sesuai HET terutama untuk disalurkan pada sentra kakao di Kecamatan Lembang, Batulappa, Duampanua, Patampanua dan Cempa.

Menanggapi hal ini, Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid, menegaskan bahwa upaya pemerintah pusat ini sejalan dengan cita-cita pemerintah daerah untuk mengembalikan kejayaan kakao dan patut kita berikan dukungan bersama.

“Besar harapan, program ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Petani Kakao di Pinrang untuk membantu meningkatkan produksi dan pendapatannya”, papar Andi Irwan.

Pada kesempatan yang sama, turut hadir mitra distributor utama PT Pupuk Kaltim, CV Mekar Tani, Bapak Tarakka dan Rustam, yang memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang digagas oleh Kementan dan BPKP RI, sebagai salah satu terobosan penting untuk mengembalikan kejayaan kakao di Pinrang, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Tim Cocoa Sustainable Partnership (CSP), PT Mondelez Indonesia, Barry Callebaut, mitra distributor dan kios PT Pupuk Kaltim.