Wah.. Ada Duri Dalam Daging Gubernur Sulsel Copot Pejabat Eselon II

Gubernur Sulsel

Insannews.co.id – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah geram. Ia menyebut, ada pejabat di Pemprov Sulsel yang seperti ‘duri dalam daging’. Buntutnya, Nurdin Abdullah langsung mencopot pejabat tersebut.

“Hari ini saja sudah kita ganti. Sebentar Sekda serahkan (SK pencopotan),” kata Nurdin saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel, Senin (10/6/2019).

Hanya saja, Nurdin belum mau membeberkan pejabat yang dicopot itu. Katanya, siang ini SK tersebut akan diserahkan.

“(Pejabat yang dicopot) eselon II. Saya ganti-ganti saja dulu, baru kasih Plt yang bagus. Saya ganti aja, nanti kita lelang. Ngapain bertahan,” tambahnya.

Ditemui terpisah, Sekda Sulsel Abdul Hayat menyebut SK pencopotan itu sudah diteken Nurdin Abdullah. Siang ini, SK tersebut akan diserahkan.

“(Pejabat yang dicopot) eselon IIA. Sebentar saya serahkan SK ini. Baru proses jam 12. Jangan sampai saya ngomong di luar dugaan, SK belum nyampe,” ujar Hayat.

Kata Hayat, pejabat yang dicopot itu, terlebih dahulu akan dipanggil. Akan diberikan arahan terlebih dahulu.

“Apakah saya panggil ke sini, atau di tempatnya. Masih dalam proses. (SK) belum bisa dibuka. Untuk sementara satu orang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Nurdin Abdullah menyebut ada orang dalam di jajaran Pemprov Sulsel, yang sengaja menyebarkan informasi penting di internal pemerintahan. Hal inilah yang disebut Nurdin, ada ‘duri dalam daging’ di Pemprov Sulsel.

“Bayangkan saja kita berperang, ada musuh kita di dalam, habis kita. Karena semua strategi kita bocor semua,” kata Nurdin saat memimpin upacara di lapangan kantor gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Senin (10/6/2019), seperti dilansir Rakyatku.com.

Nurdin Abdullah menyebut, beberapa informasi internal di Pemprov Sulsel, bocor di media. Ia menyebut, ada pejabat di internal yang bocorkan informasi itu.

“Saya tahu semua jaringan-jaringan berita ini. Kita tahu, di internal kita kok. Di masyarakat kita tidak ada masalah,” tambahnya.

“Pemerintah provinsi adalah perwakilan pemerintahan pusat di daerah. Tidak bersentuhan langsung dengan kegiatan-kegiatan di lapangan. Tapi kok serangannya begitu kencang,” ujarnya. (zakah)